Kegiatan

 

‘Aisyiyah Gelar Jambore Kader, Perkuat Peran Perempuan untuk Perubahan Sosial

27 Oktober 2020
Penulis: Amron Hamdi

“Kader ‘Aisyiyah memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat, khususnya kelompok rentan, tentang isu kesehatan reproduksi dan nutrisi selama pandemi, memperkuat peran tokoh agama dan tokoh masyarakat serta memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah dan juga pemerintah pusat.” Hal tersebut disampaikan oleh Kate Shanahan selaku Team Leader Program MAMPU dalam kegiatan Jambore Kader Nasional ‘Aisyiyah pada Kamis (16/7).

Acara Jambore Kader Nasional ‘Aisyiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam kemitraan Program MAMPU, mengambil tema “Kepemimpinan di Komunitas Sebagai Agen Perubahan: Belajar dari Pengalaman Perempuan”. Diikuti oleh 500 kader dari 15 kabupaten/kota dan 6 provinsi, dan dilakukan secara daring, Jambore Kader ‘Aisyiyah bertujuan memfasilitasi kader perempuan dalam berbagi pengalaman dan praktik baik untuk penguatan strategi pemberdayaan serta advokasi terkait isu kesehatan reproduksi dan gizi perempuan.

Kate Shanahan, Team Leader MAMPU yang turut membuka Jambore menyatakan, “Peran ‘Aisyiyah sebagai mitra MAMPU di akar rumput sangat penting untuk memastikan perubahan perilaku yang positif terjadi di masyarakat. Situasi pandemi Covid-19 telah membawa dampak sosial kesehatan dan ekonomi yang serius di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Kesenjangan sosial dan ekonomi antara laki-laki dan perempuan serta kelompok rentan lainnya akan semakin lebar karena pandemi ini. Mitra MAMPU menguatkan pengorganisasian kelompok perempuan di desa, membangun ketahanan di komunitas, dan melibatkan multi pihak dalam penanganan Covid-19.”

Tri Hastuti Nur selaku Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang juga merupakan Koordinator Program MAMPU ‘Aisyiyah menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah melalui kader-kadernya telah memiliki banyak pengalaman dalam melahirkan kebijakan yang berperspektif gender dan memperhatikan kepentingan perempuan termasuk di masa pandemi ini.

“Beberapa pengalaman baik ‘Aisyiyah melahirkan perdes dan mengatasi perkawinan anak menjadi isu yang sangat penting sekali, kemudian isu-isu kesehatan reproduksi yang saya kira sampai saat ini belum menjadi perhatian bagi banyak pihak di mana ‘Aisyiyah ikut mendorong bagaimana isu kesehatan reproduksi dan isu stunting menjadi perhatian.”

Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang juga turut hadir menyampaikan apresiasinya atas kerja para pimpinan dan kader yang bersentuhan langsung dengan akar rumput. “Para perempuan kader ‘Aisyiyah itu memiliki semangat yang luar biasa untuk berkomunikasi mengajak dan berikhtiar agar seluruh perempuan memperoleh hak-haknya dan mendapatkan pengetahuan penting. Keberhasilan para kader ini bukan hanya mengajak para perempuan lain tetapi juga dapat memberikan pengetahuan kepada para laki-laki sehingga dapat menimbulkan perubahan.”

Kekuatan para perempuan merupakan akar dari kekuatan ‘Aisyiyah, dimana sejak awal berdirinya ‘Aisyiyah juga digerakkan oleh kekuatan para perempuan. Termasuk selama bermitra dengan Program MAMPU yang memiliki fokus meningkatkan akses perempuan terhadap layanan dan perlindungan dari pemerintah dengan membangun kapasitas serta menguatkan suara dan pengaruh perempuan hingga mencapai kemampuan melakukan advokasi baik secara vertical dengan pihak pembuat kebijakan, maupun secara horizontal kepada masyarakat luas, seperti yang telah diterapkan oleh ‘Aisyiyah bersama para kader. (dilaporkan oleh: Suri Putri – Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah)

***