Kegiatan
Berdaya Bersama Credit Union
23 April 2020Penulis: Amron Hamdi
Dua puluh enam tahun yang lalu merupakan awal Rismawati Bancin bergabung dengan Credit Union (CU) di desanya yakni di CU Sada Ukur, Desa Jambu Belang, Kabupaten Pakpak Barat. “Di daerah saya saat itu, perempuan agak diterbelakangkan karena dianggap tidak bisa apa-apa. Tapi sejak bergabung dengan CU, saya dilatih untuk mampu mengerjakan banyak hal terutama mengelola keuangan keluarga,” jelas Rismawati. Risma, panggilan akrabnya, kemudian menjadi pengurus CU di desanya hingga diangkat menjadi pengurus di CU pusat yakni CU Pesada Perempuan.
Risma awalnya merupakan ibu rumah tangga biasa yang melakukan berbagai usaha untuk mendukung perekonomian keluarga. “Dulu berbagai usaha saya jalankan, mulai dari jualan makanan seperti gorengan, hingga rias pengantin. Saya juga bisa bertani berbagai macam seperti jeruk, coklat, padi, dan kopi. Melalui simpan pinjam CU, saya juga bisa menyekolahkan anak dan membangun rumah.”
Credit Union atau biasa disingkat CU merupakan inisiatif yang digagas oleh Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) di Sumatera Utara sejak tahun 1992. PESADA yang berdiri sejak 1990 adalah anggota konsorsium PERMAMPU, sebuah konsorsium dari delapan organisasi perempuan di Sumatera yang dibentuk oleh Program MAMPU pada 2012. CU merupakan kelompok simpan pinjam yang dibentuk di pedesaan yang menyasar perempuan yang memiliki akses terbatas terhadap informasi, pelayanan publik dan finansial. “Banyak pendidikan yang diberikan oleh PESADA melalui CU, bahwa perempuan harus berani dan mampu, jangan kalah dengan laki-laki. Hati saya tergerak; apa bedanya laki-laki dan perempuan? Kita sama-sama lulusan SMA. Kenapa mereka (laki-laki) bisa, lalu kita (perempuan) nggak bisa?” katanya dengan penuh semangat ketika menceritakan pengalamannya bersama CU. “Melalui CU juga, saya bisa mengikuti audiensi ke DPRD baik di tingkat kabupaten maupun provinsi untuk menyuarakan seruan-seruan perempuan. Di sana saya melihat jumlah perempuan sangat sedikit sehingga kami merasa kurang didengarkan dan diterima. Ketika teman-teman mendorong saya untuk jadi anggota DPRD, saya jadi semangat untuk mencalonkan diri,” jelas Risma yang juga sangat didukung oleh suami dan anak-anaknya.
Tidak terbatas hanya untuk meningkatkan akses terhadap modal, CU juga bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada perempuan seperti hak azasi, kesetaraan gender, kesehatan reproduksi, kepemimpinan, dan bahkan politik.
Meski sudah beroperasi sejak lama, namun rangkaian pendidikan politik kembali didorong di CU sejak 2017, dua tahun sebelum Risma akhirnya menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Pakpak Barat, Sumatera Utara. Ini bukan kali pertamanya ia mencalonkan diri. Di 2009, ia sempat mencoba peruntungannya sebagai anggota DPRD namun gagal. Baru di tahun 2019 ia kembali mencoba dan akhirnya berhasil menjadi anggota DPRD.
Saat ini, CU PESADA telah menjangkau 8 kabupaten dan 1 kotamadya di Sumatera Utara dengan 177 kelompok simpan pinjam yang memberikan manfaat bagi 10.850 anggotanya. Melalui CU, PESADA juga memberikan dukungannya terhadap partisipasi politik perempuan melalui alokasi 0,5-2% per tahun dari dana simpanan untuk melakukan pendidikan bagi perempuan, peningkatan kapasitas, dan kampanye bagi kandidat perempuan. Untuk menyuarakan aspirasi dan meningkatkan pengaruh perempuan, MAMPU memfasilitasi PERMAMPU dengan membentuk lebih banyak kelompok perempuan untuk meningkatkan akses terhadap informasi dan sumberdaya.