Cerita
Kisah SPR Sejahtera Tingkatkan Wawasan Pekerja Rumahan
29 April 2016Penulis: admin
Hasnidah, seorang pekerja rumahan yang tinggal di Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Ia bekerja sebagai pembungkus sedotan untuk air minum kemasan. Sudah hampir satu tahun ia bekerja sebagai pekerja rumahan. Ia bekerja sekitar 8-9 jam per hari. Dalam satu hari, ia bisa menyelesaikan 1 goni pipet dengan upah sebesar Rp 8.000 ,-.
Menurut Hasnidah, masyarakat di daerahnya tinggal menganggap pekerja rumahan adalah pekerjaan sepele karena upah yang mereka terima tidaklah layak. Berusaha untuk memperbaiki keadaan pekerja rumahan ini, ia bergabung dengan Serikat Pekerja Rumahan (SPR) Sejahtera.
Sebelum bergabung dengan SPR Sejahtera, ia tidak mengetahui standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sekarang, setelah mengikuti berbagai pertemuan kelompok, ia menyadari bahwa pekerja rumahan perlu memperhatikan K3 saat bekerja. Ia paham dengan kondisi kesehatan yang baik, maka pekerja rumahan dapat bekerja dengan baik pula. Selain itu, pengetahuannya mengenai isu – isu yang berkembang juga bertambah. Contoh lain yang ia alami setelah bergabung dengan SPR Sejahtera adalah bertambahnya wawasan dan pengetahuan tentang isu-isu yang sedang berkembang. Ia bersyukur karena SPR Sejahtera mendorong pekerja rumahan untuk terus maju dan mengangkat derajat mereka.
“Sejak aktif ikut pertemuan bulanan SPR Sejahtera, semangat kerja kami meningkat. Wawasan kami pun bertambah. Sekarang, kami berani untuk berbicara di depan publik,” ujar Hasnidah.
Tidak hanya sampai di situ, Hasnidah dan Mislam, ketua SPR Sejahtera DPC Deli Serdang mengajak para pekerja rumahan untuk berorganisasi dan mengikuti pertemuan SPR Sejahtera.
“Pekerja rumahan yang saya jumpai sangat antusias bergabung ke SPR Sejahtera. Mereka menyaksikan banyak perubahan-perubahan yang dialami oleh anggota SPR Sejahtera, terutama di Tanjung Morawa. Mereka berharap dapat menjadi pribadi yang lebih baik dengan dampingan SPR Sejahtera,” ujar Hasnidah.
Mereka berharap SPR Sejahtera terus tumbuh dan tetap semangat mendampingi para pekerja rumahan di Deli Serdang.
Penyempurnaan dari cerita Most Significant Change yang ditulis oleh Dewi Bernike Tampubolon (BITRA), dari Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara