Publikasi
Pantau Program MAMPU-‘Aisyiyah, Tim DFAT Kunjungi Pangkep
Author: Aktualita.co Pangkep
Keyword: Pangkep, DFAT
Pantau Program MAMPU ‘Aisyiyah, Tim DFAT Kunjungi Pangkep
Aktualita.co – Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) yang merupakan delegasi Kedutaan Besar Australia mengunjungi Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan (Pangkep) dalam rangka temu dan dialog dengan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep di Kecamatan Bungoro sebagai sebagai salah satu pelaksana Program MAMPU (Maju Perempuan Indonesia Untuk Penanggulangan Kemiskinan) yang telah berlangsung sejak Juli 2014 dan masih tetap berjalan hingga saat ini.
Kegiatan yang dihadiri oleh Ms. Nicola Nixon, Ms. Amelia Johnston, Mr. Petra Karetji, Mr. Ted Weohau ini dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Bungoro pada Jumat, (22/1). Pertemuan yang dibuka dan dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Anwar Recca ini dihadiri tak kurang dari seratus orang dari berbagai kalangan seperti Pemda, Dinkes, Kapolsek, BPPKB, Diskoperindag, Kapus, Pemerintah Kecamatan, Pemdes, tokoh agama/masyarakat penerima manfaat di wilayah sasaran program MAMPUdi tingkat Desa yakni kelompok Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA).
Ms. Nicole sebagai juru bicara DFAT menyampaikan bahwa kehadirannya beserta tim di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ini, guna melihat sejauhmana perubahan yang dialami serta dirasakan oleh perempuan sasaran selaku penerima manfaat program MAMPU yang disupport oleh Australian Aid ini.
“Kehadiran kami di Pangkep untuk bertemu dan berdialog langsung dengan ibu dan bapak sekalian untuk melihat gambaran pelaksanaan dan evaluasi program MAMPU bagi kami di DFAT sebagai penanggung jawab guna terus melakukan terobosan baru dalam pelaksanaan program dimasa yang akan datang,” tutur Nicole.
Komunitas Perempuan Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) binaan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah yang diberikan kesempatan untuk berbicara dihadapan para delegasi kedutaan besar Australia ini adalah Ibu-Ibu komunitas dampingan di 2 kelompok BSA yakni BSA Majannang dan BSA Jollo Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro yang menyampaikan dampak yang dirasakan selama mengikuti Program MAMPU ‘Aisyiyah Pangkep.
“Saya Ibu Kumala sehari-hari bekerja sebagai tukang sayur keliling sambil jual rempeyek merasa sangat senang karena bisa bergabung dengan kelompok Balai Sakinah ‘Aisyiyah di Kampung Bujung Tangaya yang katanya merupakan Program MAMPU yang dibawa oleh Ibu-Ibu ‘Aisyiyah Kabupaten ke Desa kami. Alhamdulillah, sekarang saya aktif ikut kegiatan seperti pengajian, penyuluhan kesehatan bersama Ibu Bidan dan terakhir saya di beri modal oleh ‘Aisyiyah untuk bikin rempeyek,” ujar Kumala.
Selain Ibu Kumala juga terdapat perwakilan dari kelompok BSA Jollo yang mengemukakan bahwa berkat program MAMPU ‘Aisyiyah sudah bisa lebih sering menginjakkan kaki di Kantor Desa, pemerintah kecamatan dan pernah ke rumah jabatan Bupati berdialog dan mendapatkan informasi kesehatan seperti pelayanan IVA dan Papsmear.
“Dulu saya hanya IRT biasa lebih banyak tinggal dirumah tapi alhamdulillah setelah diajak bergabung dengan kelompok BSA di Jollo, saya sudah sering mengikuti kegiatan di kantor Desa, pernah ke kantor kecamatan, rumah jabatan Bupat berdialog langsung, ikut lomba jalan sehat hari kanker dan bulan sudah pernah mengikuti beberapa pelatihan membuat kripik dan kue-kue tradisional yang bisa dijual untuk membantu keluarga seperti Dodol Majannang ini, ” tutur Ibu Darma sambil memperlihatkan hasil produk kelompok BSAnya berupa Dodol tradisional Bugis-Makassar.
Selain mendengar pengalaman komunitas dampingan BSA, Tim DFAT ini juga menanyakan pelayanan kesehatan selama program MAMPU dijalankan, hal ini tidak terlepas issu Kespro sebagai salah satu issu yang diangkat oleh ‘Aisyiyah Pangkep yang direspon oleh oleh Bidan Motivator di Desa Bowong Cindea.
“Sejak tahun 2014 program MAMPU ini masuk ke Kecamatan Bungoro dan memilih Puskesmas kami Puskesmas Bowong Cindea sebagai model layanan alhamdulillah, di 2 Desa sasaran MAMPU Puskesmas kami melayani ibu-ibu dari 2 Desa yakni Bowong dan Bulu Cindea termasuk di Putu dan Polindes, dengan bangga kami akui terdapat perubahan yang sangat signifikan,” ujar Bidan Syalmiah Syam
“Hal ini ditandai seperti dulu, kami di Puskesmas sebelum program MAMPU hadir, belum melayani IVA dan Papsmear tapi setelah kami dilatih melalui program ini sudah dapat melayani hingga pemeriksaan IVa secara reguler dengan dukungan Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas kami. Ibu-ibu sudah sangat antusias untuk bertanya melalui kami para bidan motivator tentang bahaya kanker serviks dan kanker payudara sebagai penyakit pembunuh pertama dan kedua bagi perempuan,” imbuhnya bersemangat.Program MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk penanggulangan Kemiskinan) merupakan program kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia melalui pemberian bantuan anggaran dalam mendorong kemajuan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan dengan menggandeng berbagai NGO perempuan untuk melaksanakan program.
Salah satunya oleh ‘Aisyiyah dan di Sulawesi Selatan sendiri dilaksanakan oleh 3 Kabupaten (Bantaeng, Takalar dan Pangkep) melalui Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep di masing-masing cabang.
Selain temu dialog terkait manfaat program MAMPU ini, di lokasi kegiatan kantor camat Bungoro turut ditampilkan pula seluruh hasil produk ekonomi BUEKA masing-masing BSA binaan cabang dan ranting ‘Aisyiyah di 2 Desa serta 4 Kelurahan. Kegiatan akbar yang menjadi capain pelaksanaan Program MAMPU oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah tahun 2014 dan 2015 yang lalu adalah suksesnya pelaksanaan Dialog Terbuka dengan Bupati Pangkep kala itu dan Peringatan Hari Kanker Payudara Sedunia yang dihadiri oleh ketua PPA dan ribuan peserta pada bulan oktober yang lalu.