Kegiatan

 

Migrant CARE dan YKS Adakan Seminar Migrasi Aman di Lembata, NTT

17 Juni 2016
Penulis: admin

Pada 14 Juni 2016, Migrant Care dan Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) didukung oleh Program MAMPU, mengadakan seminar dengan tema “Pentingnya Informasi Migrasi Aman, Bahaya Trafficking, dan Perbudakan Modern”. Kegiatan yang diadakan di SMA PGRI Lewoleba, Lembata, Nusa Tenggara Timur ini, dihadiri oleh 700 siswa dari 15  SMA dan SMK di sekitar Lembata.

Seminar ini dilatarbelakangi oleh masih rentannya praktik pelanggaran hak asasi manusia dalam migrasi, khususnya di kalangan Buruh Migran Indonesia (BMI). Untuk itu, diperlukan pemberian informasi yang  komprehensif bagi masyarakat, khususnya pelajar tentang migrasi aman.

Dengan adanya seminar dan sosialisasi ini, diharapkan para pelajar mendapatkan informasi tentang migrasi yang aman, hak-hak bagi buruh migran sesuai konvensi buruh migran dan resiko-resiko bermigrasi, seperti trafficking, perbudakan modern, dan kasus-kasus lainnya. Selain itu, pelajar dapat memiliki pemahaman mengenai langkah-langkah preventif untuk tidak terjebak sebagai korban saat mencari kerja serta memiliki kewaspadaan mengenai tawaran pekerjaan dengan gaji yang tinggi baik melalui sekolah maupun modus-modus lainnya.

Kegiatan seminar dibuka dengan sambutan dari Mansetus Balawala (Direktur YKS), Kepala Sekolah SMA PGRI Lewoleba, Wakil Bupati Lembata dan Elizabeth Elson sebagai Team Leader MAMPU. Kemudian dilanjutkan dengan paparan para narasumber dan diskusi.

Ada 5 narasumber dalam seminar ini, antara lain Melanie Subono (Aktris dan Duta Anti Perbudakan Modern), Dinna Wisnu (Komisioner The ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights/ AICHR), Cor Sakeng (YKS Lembata), Anis Hidayah (Direktur Eksekutif Migrant CARE) dan Elizabeth Elson (Team Leader MAMPU).

Dalam seminar tersebut, Melanie Subono menyampaikan materi seputar pentingnya informasi bagi anak muda tentang migrasi aman, trafficking dan perbudakan modern. Sedangkan Dinna Wisnu, menyampaikan peran dari AICHR dalam mencegah trafficking in person. Adapun Elisabeth Elson menyampaikan kontribusi program MAMPU dalam mengurangi kemiskinan terhadap perempuan, dan Anis Hidayah tentang pentingnya pemahaman tentang hak-hak buruh migran dan migrasi aman. Tak ketinggalan, Cor Sakeng berbagi informasi seputar DESBUMI dan Perda Lembata sebagai instrumen bagi perlindungan buruh migran di Lembata.