Namanya Fransiska Abuk (54), atau sering dipanggil Mama Siska. Ia lahir di Wekmidar, Kabupaten Malaka,

[gallery gss="1" ids="3833"] “Seorang mantan buruh migran yang sedang merenungi nasib. Dia pernah menjadi buruh

"Semenjak ikut gerakan tenunkoe, saya dan mama mama merasa adanya perubahan sikap suami-suami kami yang sekarang

"Dulu saya tidak bisa jahit yang rapih, tidak tahu apa itu pola. Sejak ikut program YSKK (Yayasan

[gallery gss="1" ids="3806"] "Dulu saya tidak bisa jahit yang rapih, tidak tahu apa itu pola. Sejak ikut

[gallery gss="1" ids="3785"] “Saya adalah anak seorang buruh migran. Ayah saya bekerja ke luar negeri

[gallery gss="1" ids="3743"] "Karena banyak cara untuk membangun kesadaran masyarakat. Kenapa tidak menyuarakan 5 isu

“Bentuk semangat dan kerja keras mantan dan keluarga buruh migran serta paralegal untuk memperjuangkan perlindungan