Cerita

Kiprah Serikat Perempuan Lampung Selatan Berikan Pemahaman tentang Kesehatan Reproduksi

30 Desember 2016
Penulis: admin

Undang-Undang Perkawinan dan Perlindungan anak terasa tumpang tindih dan banyak merugikan posisi perempuan karena tidak adanya kepastian jaminan perlindungan yang tertuang dalam Undang-Undang tersebut. LSM DAMAR, salah satu anggota Konsorsium PERMAMPU, berinisiatif untuk melakukan aksi tanpa menunggu tindakan pemerintah dalam mengatasi hal ini.

Hadirnya Program MAMPU yang mendukung aktivitas dan program DAMAR dalam upaya memberikan pemahaman tehadap Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), menggerakkan perempuan Lampung Selatan untuk saling memberikan pemahaman akan pentingnya hal ini.

Penguatan kepemimpinan akar rumput dan pelayanan HKSR di Lampung Selatan, didukung oleh DAMAR dan MAMPU melalui Sepalas (Serikat Perempuan Lampung Selatan). Kelompok-Kelompok yang dibagi, setiap bulannya mengadakan pertemuan rutin berupa diskusi dan pemberian materi pengembangan diri.

Meda Fatmayanti (45) selaku Ketua Sepalas, menyatakan “Kegiatan yang diusung Sepalas mencakup metode pendidikan kritis, penguatan perspektif gender dan feminis, advokasi HKSR dan penguatan kepemimpinan perempuan.”

Mariam (46) asal Desa Banjar Negeri, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, sudah menjadi anggota Sepalas sejak tahun 2007. Sampai saat ini, Ia bertugas sebagai pendamping kelompok dan melakukan program penguatan wilayah. Perempuan yang aktif di organisasi PKK, Pengajian dan Posyandu ini, menyambut Program MAMPU dalam Sepalas.

Mariam kerap menerima permintaan konseling Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) untuk masyarakat sekitar beserta anggota-anggota Sepalas lainnya. Mariam juga terlibat dalam pendampingan pembuatan BPJS PBI untuk masyarakat di desa nya. Kiprah Mariam dipantau oleh Kepala Desa, sehingga ketika ada pemilihan ketua RT, ia direkomendasikan sebagai kandidat dan warga memilihnya karena Mariam banyak membantu masyarakat. Ini membuktikan bahwa kepemimpinan perempuan setara di Lampung Selatan. “Tentu saja ini semuanya berkat didikan dari DAMAR dan Program MAMPU juga.” kata Mariam.

Adapun Murni (44), Sekretaris Sepalas asal Desa Mandah, Kecamatan Natar, mempunyai kiprah di kegiatan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Mandiri). Murni sudah terbiasa memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Ketika ada Program MAMPU masuk di daerahnya, Ia memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih mensosialisasikan tentang HKSR dan kepemimpinan Perempuan. Biasanya, sambil menjalankan tugasnya di PNPM, Ia kerap menyinggung soal HKSR sebagai upayanya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi perempuan.

“Banyak sekali peluang dalam memberi pemahaman mendasar untuk anggota Sepalas tentang HKSR, ini berkat diskusi rutin dari MAMPU,” kata Murni.

Murni juga kerap menemukan masalah-masalah KDRT dan kesehatan reproduksi perempuan yang terganggu. “Banyak kasus yang hamil dan melahirkan tanpa melihat kondisi usianya, seperti terlalu muda atau terlalu tua sehingga proses kelahiran bermasalah. Banyak juga para suami yang menularkan penyakit-penyakit kelamin ke istrinya, akibat sering berganti-ganti pasangan ketika bekerja ke luar kota. Ini adalah masalah serius, para perempuan harus mawas diri dan paham tentang masalah ini,” ungkap Murni.

Murni kerap melakukan pendekatan dengan cara menampung pengaduan-pengaduan dari masyarakat terkait KDRT atau masalah kesehatan reproduksi. Baik pengaduan secara langsung kepadanya maupun pengaduan melalui anggota Sepalas yang lain. Selanjutnya, Murni mendiskusikan masalah tersebut untuk mencari solusi yang tepat.

Sebagai bukti kepemimpinan perempuan berjalan dengan baik di Lampung Selatan, Murni terpilih menjadi kandidat Kepala Desa Mandah. Sebagai bukti dedikasinya di kegiatan Sepalas, jika kelak lolos menjadi Kepala Desa, Ia akan lebih giat bekerja untuk masyarakat, terutama memajukan perempuan dan lebih memberikan kesadaran terkait HKSR. “Karena, jika perempuan sehat maka akan melahirkan generasi berkualitas,” pungkas Murni.

Sepalas terus melakukan pengkaderan. Kaum muda pun ikut dilibatkan karena hal ini sangat penting dipahami oleh mereka. Memberikan pemahaman, menyamakan visi dan sosialisasi terus dilakukan dan Program MAMPU sangat membantu kegiatan ini.