Cerita
Berdaya lewat Kebun Gizi Kelompok Pekka Kharisma
30 April 2016Penulis: admin
Saya Sutimah, seorang ibu rumah tangga paruh baya yang bekerja menjadi tukang masak di rumah seorang tetangga pensiunan pegawai negeri. Saya adalah anggota kelompok Pekka Kharisma yang berdiri semenjak akhir tahun 2013 di Jawa Tengah.
Saya sangat bersyukur dapat bergabung di kelompok Pekka. Melalui kelompok ini saya bisa menyimpan dan meminjam uang saat dibutuhkan, membeli kebutuhan terutama minyak dan susu dan tentunya bercengkrama dengan kawan – kawan. Bahkan saya mendapat berbagai macam pengetahuan serta ilmu baru terutama tentang berorganisasi.
Semenjak bulan November 2015 lalu, kelompok Pekka Kharisma menyepakati mengelola kebun gizi yang terletak di halaman rumah Ibu Kartiyah, salah satu anggota Pekka. Program kebun gizi ini dianggap dapat berkontribusi dalam pemenuhan gizi keluarga yang terjangkau dan menanggulangi kemiskinan di Desa Blado.
Kami mendapat bantuan sebesar Rp 1.000.000,- untuk menanami tanah seluas 3 x 5 m2, membeli bibit, polibag dan jaring untuk pagar serta peralatan membuat pupuk organik seperti ember dan drum. Beraneka tanaman sayuran seperti cabai rawit, cabai merah, bunga kol, sawi hijau, tomat dan terong pun mulai ditanam. Komoditas dengan harga tinggi seperti jahe merah dan jahe lokal pun ikut ditanam.
Setelah dua bulan, kami mendapatkan hasil yang memuaskan. Kami menjual seikat sawi hijau dengan harga Rp 10.000,-. Tomat hijau kami laku Rp 3.000,- dan yang lebih besar dihargai Rp 4.000,-. Hasil penjualan ini dikumpulkan untuk modal menanam selanjutnya. Akhir bulan Maret 2016, kami memanen sayuran kembang kol dan hasilnya kami bagikan pada anggota Pekka Kharisma. Anggota sangat menghargai jerih payah kami.
Bagi kami, adanya kebun gizi ini menumbuhkan kembali semangat bergotong royong di kelompok Pekka. Selain itu, kebun gizi kecil ini dapat memenuhi kebutuhan sayuran dan menghasilkan tambahan uang untuk anggota.
Faizah, salah satu anggota Pekka mengatakan, “Saya lebih baik membeli sayuran ke kebun milik Pekka Kharisma daripada belanja ke warung. Sayur milik Pekka lebih segar dan tidak menggunakan bahan kimia.”
Ke depan, kami merencanakan akan memulai usaha ternak kambing dan mengembangkan usaha perkebunan kami. Semoga harapan saya dan kawan-kawan kelompok Pekka Kharisma dapat terwujud.
* Penyempurnaan cerita dari Most Significant Changes yang ditulis oleh Dhesi Vienayanti