Kegiatan
‘Aisyiyah Maksimalkan Penggiatan Media Sosial melalui Pelatihan
27 Mei 2018Penulis: admin
‘Aisyiyah membuktikan komitmennya bersama MAMPU mengedepankan promosi kesehatan reproduksi dan isu-isu perempuan dengan meningkatkan kapasitas komunitas muda dan jejaringnya dalam penggunaan media sosial. Pada 12 – 14 Februari 2018 lalu, diselenggarakan pelatihan “Pengarusutamaan Isu-Isu Perempuan dan Kesehatan Reproduksi Melalui Media Sosial” di Yogyakarta diikuti oleh 20 peserta yang mewakili ‘Aisyiyah, Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Melalui pelatihan ini, peserta dibekali pengetahuan dan kemampuan teknis untuk mengelola penggiatan media sosial organisasi. Mereka juga diajak mengenali tren perkembangan dunia digital dan bagaimana merancang konten kreatif. Indonesia Voice of Women (Invow) selaku fasilitator melengkapi ilmu tersebut dengan tips-tips praktis untuk memudahkan para peserta menyusun strategi komunikasinya, termasuk cara memastikan kebenaran berita (fact checking) untuk menghindari penyebaran hoax.
Farhanah—Website Coordinator Rutgers WPF Indonesia diwakili oleh dan Maya Safitri—Senior Editor Go-Dok turut mengisi pelatihan di hari pertama mengenai pendekatan media sosial untuk penyebaran informasi yang bersifat edukatif sesuai tren audiens. “Kita harus lebih proaktif dan mengikuti trennya. Sekarang, orang tidak lagi mencari berita, tetapi disodori berita,” ujar Farhanah. Dari perspektif gender, dipandang penting bagi perempuan untuk memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber informasi yang akurat dan terpercaya. Seperti dikatakan oleh Maya dari Go-Dok, “Perempuan justru harus lebih tahu, karena nantinya ia akan menjadi ibu rumah tangga. Selain mengobati diri sendiri, ia juga (diharapkan) bisa menolong keluarganya,” tuturnya.
Sesi pelatihan terakhir diisi dengan pembekalan dasar video dan fotografi jurnalistik, di mana peserta mempraktikkan langsung cara memaksimalkan kamera ponsel pintar untuk mengambil gambar dan video yang informatif dan menarik dengan membuat video blog atau vlog. Peserta menuangkan seluruh ilmu yang didapatkan ke dalam sebuah rencana tindak lanjut kampanye media sosial bagi masing-masing lembaga yang diwakilinya.
Pelatihan media sosial ini disambut positif oleh para peserta, masing-masing mengambil pembelajaran yang berguna bagi praktik digital organisasinya. “pembuatan konten dan diskusi-diskusinya menarik untuk dipelajari, mungkin bisa ditambah lagi penyusunan konten yang pas untuk kampanye yang target audiensnya remaja dan orang tua,” sebuah masukan dari salah satu peserta. Sesuai dengan komitmen MAMPU, pelaksanaan pelatihan ini diharapkan dapat mendukung penguatan peran dan akses perempuan terhadap informasi di era teknologi. Tidak hanya bagi generasi tertentu, tetapi juga bagi seluruh generasi, diharapkan dapat meneruskan semangat perempuan Indonesia yang berpengetahuan dan mampu berjuang untuk memberdayakan dirinya dan lingkungan sekitarnya.