Kegiatan

 

MAMPU Adakan Lokakarya untuk Dukung Mitra Rancang Strategi Keberlanjutan Organisasi

26 Juli 2016
Penulis: admin

Pada 18-20 Juli 2016, Program MAMPU bersama MDF mengadakan Lokakarya Rencana Keberlanjutan untuk Mitra MAMPU. Lokakarya ini bertujuan untuk mendukung Mitra MAMPU dalam merancang Rencana Keberlanjutan  2016-2025, dengan memaparkan berbagai strategi yang diperlukan untuk mengembangkan keberlanjutan organisasi dan program.

Mitra‐mitra MAMPU saat ini sedang mengembangkan rencana keberlanjutan lembaga dan program. Keberlanjutan hasil kerja dan kapasitas organisasi untuk meraih visinya merupakan hal yang sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi perempuan dan organisasi yang terlibat dalam gerakan perempuan. Oleh karena itu, mitra perlu mulai mempertimbangkan dan mencari cara‐cara alternatif yang lebih beragam, mengamankan dan mengelola sumber dayanya, meningkatkan dukungan masyarakat (termasuk relawan dan pengakuan publik) serta meningkatkan kerjasama melalui jaringan dan berjejaring.

Para Mitra telah memulai proses refleksi dan perencanaan untuk masa depan yang berkelanjutan termasuk mengartikan keberlanjutan, mengidentifikasi keberhasilan dan faktor keberhasilan, mengidentifikasi aset, menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan membangun visi organisasi mereka pada tahun 2025.

Dalam lokakarya 3 hari ini, Mitra‐mitra MAMPU diajak untuk mengidentifikasi, mengembangkan atau  mengaji  ulang  strategi  keberlanjutan  mereka,  sehingga  lebih  sesuai  dengan  kebutuhan  khas  organisasinya.  Kajian  dilakukan  berdasarkan  pengalaman  mereka  sendiri  dan  didukung  oleh  masukan dari para narasumber dan dari organisasi lainnya. Mereka juga membangun relasi dengan  narasumber yang diperlukan untuk membangun strategi keberlanjutan, serta  telah mengidentifikasi  bidang‐bidang yang perlu menjadi fokus untuk mewujudkan keberlanjutan itu.

Selain itu, lokakarya diselenggarakan untuk mempertemukan para Mitra dengan narasumber yang memiliki keahlian untuk mendukung keberlanjutan organisasi dan program, sehingga mereka dapat secara bersama‐sama mengeksplorasi secara lebih rinci modalitas dan strategi untuk memastikan keberlanjutan. Bahan‐bahan dari proses refleksi (konsultasi apresiatif yang sudah dilakukan selama bulan Juni), bersama dengan input dari workshop akan diolah lebih lanjut untuk mengembangkan sebuah rencana keberlanjutan, sesuai konteks mereka masing-masing.

Peserta Lokakarya adalah para perwakilan dari tiap organisasi mitra MAMPU, antara lain: ‘Aisyiah, BaKTI, Forum Pengada Layanan, Institut KAPAL Perempuan, Kelompok Mitra Pekerja Rumahan (MWPRI, BITRA, TURC, YASANTI), Koalisi Perempuan Indonesia, Migrant CARE, Yayasan PEKKA dan PERMAMPU.

Lokakarya yang diselenggarakan di Redtop Hotel & Convention Center, Jakarta Pusat ini, menghadirkan beberapa tokoh inspiratif, antara lain:

  • Nursyahbani  Katjasungkana dari Kartini Networks, yang menyampaikan tentang pengalaman berjejaring dalam mencapai tujuan.
  • Marsha Anggia dari IndoRelawan, yang menyampaikan tentang seluk-beluk pengelolaan relawan sebagai pendukung keberlanjutan.
  • Veronica Colondam dari Yayasan Cinta Anak Bangsa, yang menyampaikan tentang  transformasi sebuah LSM menjadi  sebuah lembaga bisnis sosial yang berkelanjutan  (sustainable social enterprise).

Selain itu, lokakarya juga menghadirkan narasumber utama yang berbagi berbagai aspek dan pendekatan yang  relevan dalam upaya mencapai  keberlanjutan, antara lain:

  • Jaringan dan berjejaring  oleh Julie Klugman,
  • Kolaborasi  dengan  sektor  swasta  oleh James McCaul,
  • Strategi  penggalangan  dana  dengan  media  sosial  oleh Vikra  Ijas  (Kitabisa.com)
  • Kewirausahaan  sosial  oleh Dani  Munggoro,
  • Advokasi dan mempengaruhi  kebijakan oleh Antarini Pratiwi,
  • Tanggung jawab sosial korporasi oleh Bart van Halteren,
  • Strategi penggalangan dukungan oleh Anik Wusari (Indonesia untuk  Kemanusiaan).