Kegiatan
MAMPU Lakukan Uji Lapangan Panduan Kampanye 16 HAKtP bersama SPI Labuhanbatu
13 November 2017Penulis: admin
MAMPU berkomitmen untuk mendukung kerja-kerja mitra MAMPU agar dapat lebih baik dalam menyuarakan dan mempengaruhi pemangku kepentingan terkait isu-isu perempuan. Salah satunya dengan menyempurnakan kegiatan-kegiatan kampanye mitra MAMPU. Tanggal 11-12 November 2017 lalu, MAMPU melakukan uji lapangan untuk mengimplementasikan Buku Panduan Kampanye kepada salah satu anggota Forum Pengada Layanan (FPL), yaitu Serikat Perempuan Independen (SPI) Labuhanbatu. Sebelumnya uji lapangan ini sudah dilaksanakan di Ambon dan Solo dengan anggota FPL lainnya. Uji coba buku panduan ini dilakukan agar  mitra dapat meningkatkan kualitas kampanye mereka, mulai dari perencanaan awal, pelaksanaan hingga evaluasi terutama untuk kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP) yang ada berlangsung dari 25 November hingga 10 Desember.
Dihadiri pula oleh perwakilan anggota komunitas SPI di enam desa dampingannya, uji lapangan  dimulai dengan mengevaluasi kampanye yang dilakukan SPI pada pelaksanaan 16HAKTP 2016. Evaluasi memperlihatkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh SPI dalam kampanye lalu sudah mendapatkan atensi yang cukup besar dari masyarakat umum dan juga pemerintah dalam tingkat desa namun terlihat belum adanya keselarasan dalam pesan kunci di kegiatan kampanye yang dilakukan.
Pembahasan evaluasi 16HAKTP 2016 mendapatkan isu-isu yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk SPI. Perkembangan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU-PKS) , kebijakan daerah yang masih belum ada untuk tingkat kabupaten yang terkait dengan penyelenggaraan perlindungan perempuan, belum adanya layanan yang menyeluruh bagi perempuan korban kekerasan, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang meningkat serta tingginya data kekerasan dalam pacaran adalah isu yang berkembang sebagai dasar kampanye di 2017. Berdasar dari pembahasan evaluasi, pesan kunci yang ingin disampaikan pada kampanye 16HAKTP 2017 ini adalah penting bagi Pemerintah Kabupaten untuk memiliki kebijakan daerah yang mendukung perlindungan perempuan terhadap kekerasan karena tingkat Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Kekerasan Seksual terus meningkat. Diharapkan kebijakan di tingkat kabupaten dapat mendukung upaya-upaya pencegahan dan penanganan Kekerasan terhadap Perempuan (KtP) yang sudah dimulai SPI Labuan Batu di tingkat desa.
Kegiatan kampanye 16 HAKTP SPI Labuan akan dimulai dengan audiensi sebagai pendekatan dengan beberapa pihak seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Kelompok PKK karena substansi tersebut dinilai masih membutuhkan peningkatan pemahaman tentang situasi dan kondisi KtP, termasuk kekerasan seksual di Kabupaten Labuan Batu. Setelah audiensi SPI menyasar publik khususnya pendengar radio untuk berbagi situasi  tigginya angka kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Labuan Batu, upaya-upaya pencegahan kekerasan, adanya layanan berupa posko-posko kekerasan yang ada di beberapa desa komunitas SPI, serta menggalang dukungan dari masyarakat untuk bersama mendorong adanya kebijakan daerah tentang penyelenggaraan perlindungan perempuan sebagai payung hukum.Kegiatan terakhir yang akan dilakukan adalah Dialog Multipihak. Dialog ini akan melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Aparat Penegak Hukum (APH), Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Organisasi Perangkat Desa (OPD) (Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DP3A termasuk P2TP2A, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), Badab Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), perwakilan dari ormas-ormas lain untuk menjelaskan kepada pemangku kepentingan tentang situasi Kekerasan terhadap Perempuan termasuk Kekerasan Seksual di Kabupaten Labuan Batu, serta menggalang dukungan dan komitmen untuk membuat kebijakan penyelenggaraan perlindungan perempuan dengan hasil akhir Rencana Tindak Lanjut bersama.
“Terimakasih kepada Tim MAMPU dari Jakarta karena uji lapangan  ini menjadi sangat penting bagi anggota SPI dan juga komunitas SPI di Desa. Sebelumnya kami melakukan kegitan kampanye dimulai dengan kegiatan yang akan dilakukan tanpa merencanakan dengan baik dari awal. Tetapi dengan adanya teman-teman MAMPU menambah pengetahuan kami dalam urutan melaksanakan kampanye yang juga berguna dalam melaksanakan kegiatan-kegitan SPI kedepannya.“ ujar Henny.