Publikasi
Memaknai Filantropi dari Perspektif Perempuan
Author:
Keyword: Siaran Pers, IPFest 2016
Catatan: Only in Bahasa Indonesia
SIARAN PERS
Memaknai Filantropi dari Perspektif Perempuan
JAKARTA, 8 Oktober 2016 – Perempuan, termasuk di tingkat akar rumput, telah melakukan filantropi dengan cara mereka sendiri. Mereka memobilisasi sumber daya kelompoknya untuk menolong masyarakat, khususnya perempuan miskin di sekitar mereka, agar mendapatkan akses ke layanan-layanan dasar yang menjadi hak mereka.
“Praktik ini memperluas makna filantropi yang selama ini dikenal, yaitu mereka yang berpunya menyumbangkan uang atau sumber daya lain untuk tujuan-tujuan mulia. Kelompok-kelompok perempuan yang bekerjasama dengan Program MAMPU telah memberikan waktu, tenaga bahkan uang atau materi lainnya,” jelas Romlawati dari PEKKA (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga), narasumber diskusi yang diselenggarakan MAMPU dalam IPFest 2016 dengan topik “Filantropi adalah Kita: Memobilisasi Sumber Daya oleh Perempuan, untuk Perempuan bagi Pencapaian SDGs.”
PEKKA adalah salah satu mitra MAMPU yang bekerja di lebih dari 800 desa di 20 provinsi. PEKKA melatih perempuan-perempuan kepala keluarga (pekka) di desa yang kemudian membantu pekka-pekka lain agar dapat mengakses program-program perlindungan sosial pemerintah (BPJS, PKH, KIS, KIP*) dan memiliki penghidupan yang lebih baik.
Migrant CARE, mitra MAMPU lainnya, saat ini telah membentuk DESBUMI (Desa Peduli Buruh Migran) di 41 desa. DESBUMI merupakan inisiatif untuk melindungi buruh migran, khususnya buruh migran perempuan, yang dimulai dari tingkat desa. DESBUMI dimotori oleh mantan buruh migran perempuan, dan keluarganya, aparat desa dan calon buruh migran.
“Kelompok-kelompok perempuan buruh migran di desa menjadi sumber informasi bagi calon buruh migran agar mereka siap bermigrasi secara aman. Desa menjadi penjaga utama untuk memastikan kalau warganya bermigrasi secara aman,” kata Anis Hidayah, Direktur Migrant CARE.
Dengan wilayah kerja di lebih dari 1.600 desa di Indonesia, MAMPU saat ini bekerja dengan kurang lebih 2.000 kelompok perempuan. Melalui pendekatan program yang memberdayakan kelompok-kelompok perempuan seperti yang dilakukan mitra-mitra MAMPU, perempuan menjadi sumber daya tak ternilai di Indonesia bagi kegiatan filantropi dalam arti yang lebih luas.
Diskusi yang dimoderatori oleh Duta SDG, Muhammad Farhan ini, memaparkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh perempuan dalam membantu sesama perempuan, hingga di tingkat akar rumput.
Tentang MAMPU:
MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan) adalah program penanggulangan kemiskinan inisiatif bersama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Saat ini Program MAMPU telah menjangkau kurang lebih 2.000 kelompok perempuan di lebih dari 1.600 desa di 175 kabupaten/kota dan 26 provinsi di Indonesia. MAMPU bermitra dengan 133 organisasi.
MAMPU bertujuan meningkatkan akses perempuan miskin di daerah terpilih di Indonesia terhadap layanan dasar dan penghidupan yang lebih baik.
MAMPU fokus pada 5 tema yaitu (i) meningkatkan akses perempuan terhadap program perlindungan sosial pemerintah, (ii) meningkatkan akses perempuan terhadap pekerjaan dan menghapus diskriminasi di tempat kerja, (iii) memperbaiki kondisi perempuan pekerja migran, (iv) memperkuat kepemimpinan perempuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan reproduksi dan (v) memperkuat kepemimpinan perempuan untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, MAMPU memperkuat kepemimpinan perempuan, memperkuat organisasi-organisasi perempuan atau yang tertarik pada isu gender, meningkatkan keterwakilan perempuan dalam lembaga pengambil keputusan untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah, peraturan-peraturan dan kualitas layanan dasar, agar memenuhi kebutuhan perempuan miskin secara lebih baik.
Tentang IPFest2016
IPFest atau Indonesia Philanthropy Festival adalah forum yang bertujuan untuk memperkenalkan program-program filantropi di Indonesia kepada masyarakat luas, serta mendorong kontribusi lembaga filantropi dalam pencapaian 17 tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) di Indonesia. Acara ini diharapkan menjadi forum strategis bagi lembaga filantropi dan organisasi nirlaba Indonesia untuk berbagi pengalaman, meningkatkan kapasitas, memperluas jejaring, dan mengembangkan kemitraan dengan lembaga-lembaga filantropi nasional dan global.
Untuk informasi lebih lanjut (tidak untuk dikutip), silakan hubungi:
1. Enurlaela Hasanah, ehasanah@mampu.or.id, 0812 8295 1901
2. Desy Mutialim, dmutialim@mampu.or.id, 0813 8825 8014
www.mampu.or.id, follow us: @ProgramMAMPU