Dialektika, Ajang Caleg Suarakan Perlindungan Pekerja Migran

Narasumber (dari kiri ke kanan): Nuraini (PDI-P), Christina Aryani (Golkar), Arief Patramijaya (Hanura), Dian Islamiati Fatwa (PAN) & Tsamara Amany (PSI).

 

Dalam rangka mendorong agenda perlindungan pekerja migran di tengah kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2019, Migrant CARE menyelenggarakan ‘Dialektika: Dialog Caleg Meliputi Dapil DKI Jakarta II’ bersama lima calon anggota legislatif (caleg), Rabu (27/3).

“Secara sosial, pekerja migran adalah teladan besarnya energi untuk keluar dari kemiskinan dan memperbaiki hidup keluarga,” tegas Nuraini Hilir, caleg Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P). Sayangnya, masih banyak partai dan elit politik yang abai terhadap isu pekerja migran. Hal ini antara lain terlihat dari proses legislasi UU Pelindungan Pekerja Migran yang membutuhkan waktu hingga tujuh tahun.

Sementara itu, bagi Tsamara Amany Alatas, caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI), perlindungan pekerja migran bukan hanya soal legislasi, tetapi juga pengawasan dan penindakan. Sejalan dengan Christina Aryani, caleg Partai Golongan Karya (Golkar), Tsamara mengusulkan database pekerja migran yang komprehensif agar kasus-kasus dapat segera ditindaklanjuti.

Menutup dialog, Direktur Eksekutif Migrant CARE Wahyu Susilo berharap isu perlindungan pekerja migran tidak terpinggirkan dalam Pemilu dan rangkaian proses politik. Agenda selanjutnya adalah mendorong elektoral khusus untuk dapil di luar negeri, karena jutaan pekerja migran Indonesia perlu representasi.