MAMPU Kita Edisi 17 (Penutup/Okt – Nov 2020)

Nawala MAMPU Kita yang terbit setiap dua bulan sekali menyampaikan kabar capaian serta kegiatan Program MAMPU bersama pemerintah Australia – Indonesia dan mitra organisasi masyarakat sipil. 

Dalam edisi terakhir MAMPU Kita, berbagai pihak yang terlibat dalam 8 tahun perjalanan program ini mengungkapkan kesan dan pesan mereka tentang kontribusi Program MAMPU dalam menyatukan berbagai pemangku kepentingan, masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh Indonesia, khususnya di 27 provinsi wilayah kerja MAMPU. Acara daring penutupan Program MAMPU merangkum dengan baik, tiga tahapan tujuan program MAMPU sejak 2012 hingga 2020, mulai dari meningkatkan kapasitas dan kesiapan organisasi perempuan akar rumput, memperkuat suara dan pengaruh mereka, hingga mencapai peningkatan akses perempuan terhadap layanan penting pemerintah.

Program MAMPU adalah program inisiatif bersama antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia. Program ini mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan membangun kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan, sehingga akses perempuan terhadap pelayanan dasar dan program pemerintah meningkat. 

Silakan klik di sini untuk mengunduh nawala dengan kualitas gambar lebih baik.

Perjalanan Perempuan Menggerakkan Perubahan: Aksi Kolektif Perempuan dan Pelaksanaan Undang-Undang Desa di Indonesia

Kumpulan kisah ini berisi perjalanan hidup 21 perempuan dari desa-desa yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Kisah-kisah ini memberikan wawasan yang unik tentang pencapaian, tantangan dan mimpi perempuan yang melampaui beberapa skala dan ranah, dan menunjukkan kompleksitas hidup perempuan di perdesaan Indonesia, khususnya bagi perempuan dari kelompok rentan.

Cerita lengkap dapat diakses melalui tautan berikut http://bit.ly/PerjalananPerempuan

Aksi Kolektif Perempuan dan Pelaksanaan Undang-Undang Desa: Upaya Perempuan dalam Menggerakkan Perubahan dan Memengaruhi Pembangunan Inklusif Gender di Daerah Perdesaan Indonesia

Kajian mengenai Aksi Kolektif Perempuan dan UU Desa ini bermaksud untuk memahami pengaruh aksi kolektif perempuan memengaruhi implementasi UU Desa serta peran OMS dalam menjalankan proses tersebut. Penelitian ini menyajikan temuan dan rekomendasi bagi lembaga dan organisasi yang mendukung pengaruh kolektif perempuan pada tata kelola pemerintahan, pembangunan dan struktur kekuasaan yang lebih luas di perdesaan di Indonesia, terutama dalam implementasi Undang-Undang (UU) Desa dan keterkaitan pengaruhnya dengan kabupaten serta pengambilan keputusan.

Hasil penelitian lengkap dalam diunduh melalui tautan berikut http://bit.ly/AksiKolektifUUDesa

Ringkasan Kebijakan dan Penelitian Pembangunan Inklusif Gender dan Desentralisasi Pemerintahan: Memperkuat Suara dan Pengaruh Perempuan Melalui Aksi Kolektif di Daerah Perdesaan Indonesia

Ringkasan kebijakan ini menyajikan temuan dan rekomendasi bagi lembaga dan organisasi yang mendukung pengaruh kolektif perempuan pada tata kelola pemerintahan, pembangunan dan struktur kekuasaan yang lebih luas di perdesaan di Indonesia, terutama dalam implementasi Undang-Undang (UU) Desa dan keterkaitan pengaruhnya dengan kabupaten serta pengambilan keputusan.

Analisis Peraturan Daerah yang Dipengaruhi oleh Mitra MAMPU tentang Kekerasan terhadap Perempuan

Salah satu area tematik program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan atau MAMPU adalah pengurangan kekerasan terhadap perempuan. Sebagian program kegiatan yang dilaksanakan oleh mitra MAMPU adalah bekerja bersama  pemerintah maupun pemangku kepentingan non-pemerintah lainnya untuk mengembangkan kebijakan, program, dan sistem guna mencegah dan menangani kekerasan. Mitra MAMPU telah banyak terlibat dalam penyusunan sejumlah besar peraturan tersebut, maka dalam makalah ini Sekretariat MAMPU mengeksplorasi substansinya secara sistematis untuk mengidentifikasi praktik baik yang dapat dibagikan kepada para mitra dan aktor-aktor berkepentingan lainnya.

Pendekatan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Di sepanjang perjalanan MAMPU, kami mengeksplorasi sejumlah pertanyaan yang nampaknya sederhana namun sebenarnya mendalam, terkait pemberdayaan ekonomi perempuan, yang meliputi:

‘Di mana posisi pemberdayaan ekonomi perempuan di dalam pemberdayaan perempuan secara umum?’

‘Apakah terciptanya pendapatan merupakan bagian terpenting dari pemberdayaan ekonomi?’

‘Apakah terciptanya pendapatan memang diperlukan?’

‘Bagaimana suatu organisasi yang tidak memiliki latar belakang bisnis dapat sukses menjalankan proyek pemberdayaan ekonomi perempuan?’

Meskipun kami tidak mengetahui seluruh jawabannya, selama delapan tahun terakhir, para Mitra MAMPU terus bergulat dengan isu-isu ini untuk membangun kemahiran mereka dalam menanganinya. Kami ingin berbagi tentang beberapa hal yang telah dipelajari oleh para mitra kami kepada audiens yang lebih luas, agar dapat berkontribusi kepada upaya nasional dan global untuk memberdayakan perempuan. Makalah kami yang berjudul Pendekatan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan (Approaches to Women’s Economic Empowerment) menjelaskan apa yang telah kami pelajari, dan apa yang dapat kami rekomendasikan dari pembelajaran ini kepada organisasi dan program lain yang memiliki agenda pemberdayaan ekonomi. 

Makalah ini menyajikan berbagai pembelajaran dan rekomendasi, khususnya bagi organisasi masyarakat sipil dan program pembangunan yang tertarik dengan topik ini.  Silakan unduh versi lengkapnya di bawah ini.

Seri Pembelajaran MAMPU – Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Di sepanjang perjalanan MAMPU, kami mengeksplorasi sejumlah pertanyaan yang nampaknya sederhana namun sebenarnya mendalam, terkait pemberdayaan ekonomi perempuan, yang meliputi:

‘Di mana posisi pemberdayaan ekonomi perempuan di dalam pemberdayaan perempuan secara umum?’

‘Apakah terciptanya pendapatan merupakan bagian terpenting dari pemberdayaan ekonomi?’

‘Apakah terciptanya pendapatan memang diperlukan?’

‘Bagaimana suatu organisasi yang tidak memiliki latar belakang bisnis dapat sukses menjalankan proyek pemberdayaan ekonomi perempuan?’

Meskipun kami tidak mengetahui seluruh jawabannya, selama delapan tahun terakhir, para Mitra MAMPU terus bergulat dengan isu-isu ini untuk membangun kemahiran mereka dalam menanganinya. Kami ingin berbagi tentang beberapa hal yang telah dipelajari oleh para mitra kami kepada audiens yang lebih luas, agar dapat berkontribusi kepada upaya nasional dan global untuk memberdayakan perempuan. Makalah kami yang berjudul Pendekatan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan (Approaches to Women’s Economic Empowerment) menjelaskan apa yang telah kami pelajari, dan apa yang dapat kami rekomendasikan dari pembelajaran ini kepada organisasi dan program lain yang memiliki agenda pemberdayaan ekonomi.  Dokumen lengkapnya dapat diunduh di bawah ini, namun secara umum terdapat tiga pembelajaran utama:

(1) Konsep yang abstrak dan kompleks seperti pemberdayaan ekonomi perempuan harus didefinisikan secara jelas, karena dapat ditafsirkan berbeda-beda oleh orang yang berbeda… dan jika ini terjadi, akan banyak waktu yang terbuang.  Terkait pemberdayaan ekonomi perempuan, Anda harus memperjelas sejak awal tentang siapa orang yang akan Anda bantu, dan memastikan bahwa mereka adalah aktor ekonomi, dan bukan aktor sosial. Misalnya, ‘pekerja rumahan’, dan bukan ‘perempuan miskin dan rentan’. 

Pertanyaan berikutnya adalah tentang apa makna pemberdayaan ekonomi bagi organisasi atau program Anda… Pemberdayaan ekonomi mencakup berbagai isu, dan merupakan proses sekaligus hasil (outcome), sehingga menentukan fokus yang tepat memang cukup sulit.  Makalah kami menjelaskan kerangka yang telah dikembangkan oleh MAMPU, yang menggabungkan berbagai pendekatan yang ada, serta membangun konsep pemberdayaan ekonomi melalui lima ‘aset’, yaitu aset manusia, kelembagaan (agensi), sosial, keuangan dan sumber daya, serta pendukung (enabling).

Kerangka ini menciptakan bahasa bersama bagi keseluruhan program, dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain: sebagai alat asesmen untuk membantu mengidentifikasi dan memprioritaskan masalah; sebagai alat desain untuk memilih area intervensi dan mencari cara untuk mengkombinasikannya agar dapat mencapai hasil proyek yang diharapkan; dan sebagai alat evaluasi dan pembelajaran untuk memastikan bahwa suatu proyek berjalan sebagaimana mestinya, atau apakah ada aktivitas yang perlu diadaptasi.

(2) Pemerintah bukan satu-satunya fokus advokasi, pendanaan, dan intervensi layanan. Sektor swasta juga perlu dilibatkan dan bertanggung jawab… Berdasarkan pengalaman dan latar belakangnya, keempat Mitra MAMPU memandang pemerintah sebagai lembaga utama yang wajib dilibatkan di dalam intervensi mereka. Namun, seiring waktu para mitra juga menyadari bahwa sebenarnya terdapat banyak peluang untuk melibatkan sektor swasta. Mereka membuat hal-hal yang dapat melibatkan baik pemerintah dan sektor swasta sekaligus di dalam intervensi pemberdayaan ekonomi perempuan, seperti:

Target untuk kerja advokasi: yaitu dengan mengubah peraturan di tingkat organisasi, pemerintah daerah maupun pusat

Sebagai mitra untuk menjalankan atau mendanai suatu kegiatan: misalnya untuk mendampingi perempuan di suatu rantai nilai, organisasi maupun daerah tertentu

Sebagai penyedia layanan: yaitu memberikan pelatihan, layanan simpan pinjam, perlindungan sosial, maupun bantuan lainnya.

(3) Tidaklah cukup bagi perempuan jika hanya dilibatkan untuk memberikan masukan kepada berbagai proyek pemberdayaan ekonomi, perempuan juga harus memainkan peranan penting dalam perancangan dan pemilihan kegiatan… Partisipasi adalah kunci di dalam setiap kegiatan pembangunan, khususnya kegiatan yang diklaim dapat memberdayakan. Namun, pada makalah ini kami merekomendasikan agar melibatkan perempuan sejak tahap desain/perancangan agar dapat mengidentifikasi dan memilih intervensi apa yang membuat para perempuan tersebut bersedia untuk berpartisipasi. Ini berarti sejak awal proyek, perlu mempertimbangkan seluruh kebutuhan, preferensi, dan keterampilan perempuan, serta menghindari jebakan umum intervensi penciptaan pendapatan, yaitu asumsi bahwa semua perempuan memiliki kapasitas dan keinginan untuk menjadi wirausahawan.

Project Brief: MAMPU di Sulawesi Selatan

MAMPU bermitra dengan 5 organisasi masyarakat sipil di Sulawesi Selatan untuk meningkatkan akses perempuan ke layanan dan program pemerintah. Secara keseluruhan, mitra MAMPU bekerja di 89 desa di 10 kabupaten / kota, antara lain di Tana Toraja (BaKTI), Takalar (‘Aisyiyah, KPI), Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) (‘ Aisyiyah, BaKTI), Maros (BaKTI), Parepare kota (BaKTI), kota Makassar (BaKTI, KAPAL Perempuan, KPI), Jeneponto (KPI), Bone (PEKKA), Barru (KAPAL Perempuan), Bantaeng (‘Aisyiyah, KPI).