Kegiatan

 

Bersama Menteri PPPA, Mitra MAMPU Rayakan Hari Kartini dengan Diskusi Dampak COVID-19

23 Juni 2020
Penulis: Amron Hamdi

Tepat di Hari Kartini 21 April 2020, Institut KAPAL Perempuan, mitra MAMPU mengadakan diskusi daring bertajuk “Bincang Bersama Bintang” bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si. Diskusi yang dihadiri perempuan dari berbagai latar belakang ini bertujuan untuk mempertajam perspektif perempuan dalam menganalisis dan menangani pandemi COVID-19.

Pada acara tersebut, perwakilan enam organisasi yang lima di antaranya adalah mitra MAMPU, menjadi pembicara yang mengangkat isu-isu khusus dan strategi merespons di kalangan perempuan kepala keluarga, pedesaan, nelayan, perkebunan, disabilitas, pekerja informal, pekerja migran, pelaku usaha dan lain-lain. Perwakilan tersebut antara lain perempuan anggota Sekolah Perempuan binaan KAPAL Perempuan dari berbagai daerah, PEKKA, Koalisi Perempuan Indonesia, Kalyanamitra, HAPSARI dan Migrant Care.

Diskusi yang dihadiri sekitar 150 peserta ini juga memperbincangkan ragam pengalaman perempuan akar rumput menghadapi wabah COVID-19. Nani (PEKKA) mengungkapkan bahwa secara psikologis perempuan kepala keluarga lebih berat menghadapi pandemi karena mereka harus menghadapinya sendiri tanpa dukungan psikologis dari pertemuan rutin kelompok.

Kesulitan ekonomi dan implikasinya kerap muncul dalam diskusi seperti yang diungkapkan Saraiyah dari Sekolah Perempuan Lombok tentang laporan KDRT di masa pandemi karena faktor ekonomi, dan Ros dari Sekolah Perempuan Pangkajene dan Kepulauan berbagi tentang harga hasil laut yang rendah sehingga nelayan perempuan tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup. Ada pula, Lely dari HAPSARI ungkapkan munculnya kekerasan seksual berbasis gender di ranah daring selama masa belajar dari rumah.

Selain berbagi tantangan khusus perempuan, peserta juga menyampaikan beragam respon kreatif perempuan terhadap COVID-19. Antara lain, mendesak pemerintah desa untuk membentuk tim tanggap COVID-19, menggunakan anggaran desa untuk penanggulangan COVID-19, menyiapkan lumbung pangan dan warung sembako untuk menciptakan ketahanan pangan, aktif menjadi anggota gugus tugas COVID-19 memastikan kebutuhan perempuan dan anak terpenuhi, membuat beragam kelas daring tentang COVID-19 untuk menghindari hoaks di masa pandemi, aktif mengikuti musrenbang daring mengawal kebutuhan perempuan dan anak, serta membuat layanan tutorial bagi para ibu yang kesulitan membantu anak-anak mereka mengerjakan tugas sekolah.

Menanggapi pengalaman perempuan dari berbagai daerah di Indonesia tersebut, Menteri PPA Bintang Darmawati menyampaikan beberapa kolaborasi dengan Kementerian lainnya khususnya Kementerian Koperasi, Kementerian Desa dan Usaha Kecil Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kementerian Sosial dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19). KPPPA sudah bergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk memberikan perhatian khusus pada isu-isu perempuan dan anak.

“Saya yakin ibu-ibu dan para perempuan, pantang menyerah dalam menghadapi COVID-19 ini. Pada momen Hari Kartini, kita tidak hanya sebagai penikmat pembangunan tapi juga ikut berperan dalam pembangunan. Perjuangan yang kita lakukan adalah mengambil bagian di masa sulit ini, menjadi solusi dalam penanganan COVID-19, bergandengan tangan membentuk suatu kekuatan,” kata Bintang sebagai pengobar semangat setelah mendengarkan aspirasi dan kondisi perempuan-perempuan akar rumput di masa pandemi COVID-19.