Nota Kesepahaman Akses Keadilan Perempuan dan Anak dalam Sistem Peradilan Pidana di Maluku Ditandatangani

Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Pemberdayaan Perempuan (GASIRA) Maluku merupakan penyelenggara salah satu program prioritas MAMPU pada tahun 2017, yaitu program peningkatan dan perluasan implementasi Sistem Peradilan Pidana Terpadu dalam Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan (SPPT-PKKTP). Program tersebut akan mendorong lahirnya kesepakatan di tingkat provinsi antara pemerintah daerah dan lembaga-lembaga penegak hukum dengan SPPT-PKKTP.

Turut memeringati kampanye 16 Hari Antikekerasan terhadap Perempuan (16 HAKtP), Nota Kesepahaman tentang akses keadilan bagi perempuan dan anak dalam sistem peradilan pidana terpadu di Provinsi Maluku telah ditandatangani pada 11 Desember 2017. Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Maluku Said Assagaf, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Deden Juhara, Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Manumpak Pane, Ketua Pengadilan Tinggi Ambon Respatun Wisnu Wardoyo, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Ambon Nurdin Juddah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku Priyadi, Rektor Universitas Pattimura M. J. Saptenno, dan Kepala Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Maluku Benediktus Sarkol.

Mitra MAMPU Membuka Kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan di Ambon

Tanggal 25 November 2017 bertempat di lantai 7 kantor Gubernur Kota Maluku, Mitra MAMPU yaitu Walang Perempuan, GASIRA dan Yayasan Arika Mahina bersama dengan Organisasi Perangkat Desa (OPD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Aparat Penegak Hukum (APH) membuka kampanye 16HAKtP dengan sambutan dari Gubernur Maluku yang diwakilkan dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Maluku sebagai tanda dimulainya kampanye 16HAKtP di Ambon, Maluku.

Mitra MAMPU Ikuti Dialog Interaktif Sebagai Pembukaaan Kampanye 16HAKtP di Ambon

Tanggal 25 November 2017, GASIRA, Yayasan Arika Mahina, dan Walang Perempuan melakukan dialog interaktif dengan Radio Republik Indonesia (RRI). Dialog interaktif ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat dan juga pemangku kepentingan mengenai pembukaan kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP) di Kota Ambon dan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya peran negara dalam menangani kasus Kekerasan terhadap Perempuan (KtP) secara terintegrasi melalui dialog Radio mengenai 16HAKTP dan ditutup pada hari terakhir kampanye dengan laporan hasil kegiatan yang dilaksankan selama 16HAKTP dan mendrong untuk dapat segera  meningkatkan kesadaran melalui penandatanganan MOU SPPT-PKKTP, revitalisasi P2TP2A dan implementasi Perda No 2/2012 mengenai penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan.

Diskusi Perluasan Wilayah Kerja Gasira Maluku

Pada 18 Mei 2017, Gasira Maluku yang merupakan sub-mitra MAMPU, melakukan diskusi perluasan wilayah kerja Gasira Maluku di Negeri Siri Sori Islam, Pulau Saparua, Kecamatan Saparua, Kab. Maluku Tengah, Prov. Maluku.

Diskusi ini dilakukan bersama Sekretaris Negeri dan beberapa masyarakat, serta turut mengundang perwakilan dari Desa Oma yang juga merupakan salah satu Desa perluasan wilayah kerja Gasira Maluku.

Dilaporkan oleh: Melsia Huliselan (Gasira Maluku)

TOT Kepemimpinan Perempuan di Ambon

 

Pada 9 – 12 Mei 2017 yang lalu, mitra MAMPU yang ada di Ambon, Maluku mengadakan ToT Kepemimpinan Perempuan. Kegiatan yang difasilitasi oleh Walang Perempuan ini, menyampaikan berbagai materi seputar Kepemimpinan Perempuan, salah satunya adalah materi konsep dasar gender dan seksualitas.

Materi lainnya adalah refleksi kepemimpinan perempuan, tantangan dan peluang, yang disampaikan oleh Ibu Mercy Barends, anggota DPR RI Daerah Pemilihan Maluku.

Selain paparan materi, peserta juga melakukan diskusi kelompok dan mempresentasikan hasil diskusinya.

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Kunjungi Mitra MAMPU di Ambon

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Dr. Justin Lee didampingi First Secretary, Murray O’Hanlon melakukan kunjungan ke Ambon untuk bertemu dengan mitra Program MAMPU. Mitra-mitra tersebut antara lain: Yayasan Arika Mahina, Yayasan Gasira, dan Yayasan Walang Perempuan. Kunjungan yang dilaksanakan pada 26 April 2017 ini, bertempat di Kantor Yayasan Arika Mahina.

Pertemuan ini membicarakan perkembangan kehidupan sosial masyarakat Maluku, sekaligus membahas perkembangan Program MAMPU yang dikelola oleh masing-masing lembaga serta kontribusinya bagi masyarakat.

Dr. Justin Lee memberikan apresiasi atas kerja yang telah dicapai oleh mitra MAMPU terhadap masalah kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan berharap mitra MAMPU tetap semangat.

Dilaporkan oleh: Jemmy Talakua, Koordinator Program MAMPU-BaKTI Yayasan Arika Mahina

Dialog Orang Maluku: Peran Strategis KPP dalam Memperjuangkan Kepentingan Perempuan

Pada 29 Agustus 2016, TVRI Ambon mengadakan Dialog Orang Maluku dengan tema Peran Strategis Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) dalam Memperjuangkan Kepentingan Perempuan. Dialog ini menghadirkan Habiba Pelu (APP Provinsi Maluku), mitra MAMPU (Arika Mahina, Gasira, dan Walang Perempuan), Media, dan organisasi perempuan.

Dialog interaktif ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi diskusi rutin media yang dilaksanakan pada 22 Agustus 2016 di Kantor Arika Mahina, yang membicarakan Kontribusi Media sebagai Mitra Strategis KPP dalam Mendorong Kebijakan yang Responsif Gender.

Bahas Isu Kekerasan Perempuan, MAMPU Kunjungi Mitra-mitra di Maluku

Pada pertengahan Juni 2016 yang lalu, Program MAMPU mengunjungi beberapa Mitra dan sub-mitra yang ada di Ambon, Maluku untuk berdiskusi langsung terkait isu kekerasan terhadap perempuan.

Salah satu sub-mitra yang dikunjungi adalah Gasira (Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Pemberdayaan Perempuan Maluku). Perwakilan Program MAMPU bertemu dengan Ibu Pendeta dari Rumah Kay. Ia adalah koordinator Simpul Komunitas yang diorganisir oleh Gasira. Khutbah yang ia sampaikan kepada para jemaat sebagian besar terkait dengan penanganan kekerasan dalam rumah tangga.

MAMPU juga berkunjung ke sekretariat Arika Mahina dan LAPPAN (Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Maluku, sub-mitra BaKTI, serta Yayasan Walang Perempuan.

Dilaporkan oleh: Heni Pancaningtyas (Collective Action and Parliamentary Stream Manager – Program MAMPU)

Diskusi Kritis: Penguatan Perempuan Penyintas sebagai Pendamping/ Leader di Komunitas

Yayasan Gasira Maluku mengadakan diskusi kritis dengan tema “Penguatan Perempuan Penyintas Sebagai Pendamping/Leader di Komunitas”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 20 Mei 2017 di kantor Gasira Maluku ini, diikuti oleh para penyintas.

Gasira dalam kerjasama pemerintah Australia dan Bappenas RI, menjalankan Program MAMPU dengan menyediakan layanan pendampingan bagi perempuan korban kekerasan.

Dalam proses pendampingan yang dilakukan Gasira, ada 20 orang penyintas dewasa yang sudah melewati berbagai fase, seperti proses hukum dan lainnya. Akan tetapi, selain itu para perempuan penyintas juga perlu mendapatkan pemulihan secara utuh (dalam arti mandiri), baik secara ekonomi maupun sosial.

Oleh karenanya, Gasira, didukung oleh Program MAMPU, mengembangkan diskusi kritis bersama perempuan Penyintas. Tujuan kegiatan ini adalah menjelaskan program MAMPU dan manfaatnya bagi penyintas, mendefinisikan kebutuhan dan tantangan dalam rangka pemulihan bagi perempuan penyintas, merancang bersama kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan ke depan serta advokasi kebutuhan perempuan penyintas.