Mitra MAMPU Membuka Kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan di Ambon

Tanggal 25 November 2017 bertempat di lantai 7 kantor Gubernur Kota Maluku, Mitra MAMPU yaitu Walang Perempuan, GASIRA dan Yayasan Arika Mahina bersama dengan Organisasi Perangkat Desa (OPD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Aparat Penegak Hukum (APH)Ā membuka kampanye 16HAKtPĀ dengan sambutan dari Gubernur Maluku yang diwakilkan dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Maluku sebagai tanda dimulainya kampanye 16HAKtP di Ambon, Maluku.

Mitra MAMPU Ikuti Dialog Interaktif Sebagai Pembukaaan Kampanye 16HAKtP di Ambon

Tanggal 25 November 2017, GASIRA, Yayasan Arika Mahina, dan Walang Perempuan melakukan dialog interaktif dengan Radio Republik Indonesia (RRI). Dialog interaktif ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat dan juga pemangku kepentingan mengenai pembukaan kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP) di Kota Ambon dan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya peran negara dalam menangani kasus Kekerasan terhadap Perempuan (KtP) secara terintegrasi melalui dialog Radio mengenai 16HAKTP dan ditutup pada hari terakhir kampanye dengan laporan hasil kegiatan yang dilaksankan selama 16HAKTP dan mendrong untuk dapat segeraĀ  meningkatkan kesadaran melalui penandatanganan MOU SPPT-PKKTP, revitalisasi P2TP2A dan implementasi Perda No 2/2012 mengenai penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan.

TOT Kepemimpinan Perempuan di Ambon

 

Pada 9 – 12 Mei 2017 yang lalu, mitra MAMPU yang ada di Ambon, Maluku mengadakan ToT Kepemimpinan Perempuan. Kegiatan yang difasilitasi oleh Walang Perempuan ini, menyampaikan berbagai materi seputar Kepemimpinan Perempuan, salah satunya adalah materi konsep dasar gender dan seksualitas.

Materi lainnya adalah refleksi kepemimpinan perempuan, tantangan dan peluang, yang disampaikan oleh Ibu Mercy Barends, anggota DPR RI Daerah Pemilihan Maluku.

Selain paparan materi, peserta juga melakukan diskusi kelompok dan mempresentasikan hasil diskusinya.

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Kunjungi Mitra MAMPU di Ambon

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Dr. Justin Lee didampingiĀ First Secretary, Murray Oā€™Hanlon melakukan kunjungan ke Ambon untuk bertemu dengan mitra Program MAMPU. Mitra-mitra tersebut antara lain: Yayasan Arika Mahina, Yayasan Gasira, dan Yayasan Walang Perempuan.Ā Kunjungan yang dilaksanakan pada 26 April 2017 ini, bertempat di Kantor Yayasan Arika Mahina.

Pertemuan ini membicarakan perkembangan kehidupan sosial masyarakat Maluku, sekaligus membahas perkembangan Program MAMPU yang dikelola oleh masing-masing lembaga serta kontribusinya bagi masyarakat.

Dr. Justin Lee memberikan apresiasi atas kerja yang telah dicapai oleh mitra MAMPU terhadap masalah kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan berharap mitra MAMPU tetap semangat.

Dilaporkan oleh: Jemmy Talakua, Koordinator Program MAMPU-BaKTI Yayasan Arika Mahina

Pelatihan Most Significant Change untuk Mitra MAMPU di Ambon, Maluku

Pada tanggal 20 – 22 September 2016, Program MAMPU mengadakan pelatihanĀ Most Significant ChangeĀ untuk Mitra MAMPU di Ambon, Maluku, yaitu Arika Mahina dan Walang Perempuan. Most Significant Change (MSC) atau Teknik Cerita Perubahan Bermakna adalah suatu metode pengumpulan dan analisis cerita tentang perubahan-perubahan yang terjadi terutama di tingkat penerima manfaat. Pelatihan ini diikuti oleh staf Mitra dan juga perwakilan dari setiap desa dampingan Mitra.

MSC merupakan teknik monitoring dan evaluasi kualitatif yang partisipatif, menggunakan pengumpulan dan analisis tentang cerita-cerita perubahan, baik yang positif maupun negatif. Pemilihan cerita-cerita tentang perubahan bermakna dilakukan oleh ā€˜panelā€™ di tingkat masyarakat dan organisasi adalah aspek penting dari metode ini. Dengan demikian, teknik ini membuka ruang bagi berbagai pihak untuk terlibat melakukan pemantauan, menentukan jenis perubahan yang dianggap penting, dan menganalisis perubahan-perubahan tersebut.

Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah agar para Mitra MAMPU dan para anggota dampingannya, dapat memahami prinsip-prinsip MSC, memiliki keterampilan untuk melaksanakan MSC dan termotivasi untuk menggunakan MSC dalam monitoring dan evaluasi program, serta mendukung bergulirnya proses MSC di internal lembaga.

Selama pelatihan, para peserta diberikan pembekalan teori dan praktik terkait MSC, serta praktik lapangan untuk mengumpulkan data, wawancara dan menuliskan cerita MSC.

Yan, perwakilan dari Arika Mahina, menceritakan bagaimana rencana, mimpi besar dan program Arika Mahina untuk masyarakat dampingan program. Adapun Nona Vera, fasilitator desa dari Desa Adat Hatalai Ambon, dalam kesempatan pelatihan ini mencatat perubahan-perubahan yang ingin dicapai di desanya.

Saat kunjungan lapangan, para peserta tidak hanya mewawancarai para penerima manfaat program, tetapi juga tokoh-tokoh masyarakat yang turut berperan dalam pelaksanaan program. Salah satunya, Vera, mewawancarai Opa Dang yang merupakan tokoh adat dari Negeri Latuhalat. Dari wawancara tersebut, Vera mendapatkan testimoni dari Opa Dang.

“Dengan adanya 2 organisasi (Arika Mahina dan Walang Perempuan) yang masuk ke Latuhalat, ini telah memperkuat pemantauan sistem pemerintahan di desa, dan saya sangat berterima kasih untuk itu”,Ā ujar Opa Dang.

Peserta lainnya, mewawancarai Ibu Rachel, penerima manfaat program. Ibu Rachel menyampaikan manfaat yang ia dapatkan dari keterlibatannya dalam kegiatan program MAMPU.Ā “Beta jadi percaya diri. Sebagai perempuan, beta harus berwawasan luas, berani dan saling dukung dengan suami agar maju.”

Dilaporkan oleh: Dyana Savina Hutadjulu (Innovation Officer – Program MAMPU)

Dialog Orang Maluku: Peran Strategis KPP dalam Memperjuangkan Kepentingan Perempuan

Pada 29 Agustus 2016, TVRI Ambon mengadakan Dialog Orang Maluku dengan tema Peran Strategis KaukusĀ Perempuan Parlemen (KPP) dalam Memperjuangkan Kepentingan Perempuan. Dialog ini menghadirkan HabibaĀ Pelu (APP Provinsi Maluku), mitra MAMPU (Arika Mahina, Gasira, dan Walang Perempuan), Media, danĀ organisasi perempuan.

Dialog interaktif ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi diskusi rutin media yang dilaksanakanĀ pada 22 Agustus 2016 di Kantor Arika Mahina, yang membicarakan Kontribusi Media sebagai Mitra StrategisĀ KPP dalam Mendorong Kebijakan yang Responsif Gender.

GKR Hemas Lantik Kaukus Perempuan Parlemen Maluku Periode 2014 – 2019

Pada 24 Agustus 2016, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Ketua Presidium Nasional Kaukus Perempuan Parlemen RI, melantik Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku untuk masa jabatan 2014 – 2019.

KPP merupakan sebuah organisasi beranggotakan anggota parlemen perempuan yang dibentuk untuk mewadahi komunikasi antar perempuan parlemen dan sekaligus untuk penguatan peran perempuan di parlemen provinsi, kabupaten, dan kota. Tujuan KPP adalah meningkatkan partisipasi perempuan di setiap tahapan pembangunan dan mendorong kebijakan yang berpihak pada perempuan di Maluku

Pembentukan dan pelantikan KPP ini merupakan inisiatif bersama dari KPP-RI dan lembaga masyarakat sipil Yayasan Arika Mahina, salah satu mitra BaKTI, yang didukung oleh Program MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan).

Pelantikan ini dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Maluku, Kepala SKPD, perwakilan organisasi masyarakat sipil dan komunitas.

Dilaporkan oleh: Nurus Samsiatul Mufidah (Parliamentary Stream Officer – Program MAMPU)

Bahas Isu Kekerasan Perempuan, MAMPU Kunjungi Mitra-mitra di Maluku

Pada pertengahan Juni 2016 yang lalu, Program MAMPU mengunjungi beberapa Mitra dan sub-mitra yang ada di Ambon, Maluku untuk berdiskusi langsung terkait isu kekerasan terhadap perempuan.

Salah satu sub-mitra yang dikunjungi adalah Gasira (Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Pemberdayaan Perempuan Maluku). Perwakilan Program MAMPU bertemu dengan Ibu Pendeta dari Rumah Kay. Ia adalah koordinator Simpul Komunitas yang diorganisir oleh Gasira. Khutbah yang ia sampaikan kepada para jemaat sebagian besar terkait dengan penanganan kekerasan dalam rumah tangga.

MAMPU juga berkunjung ke sekretariat Arika Mahina dan LAPPAN (Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Maluku, sub-mitra BaKTI, serta Yayasan Walang Perempuan.

Dilaporkan oleh: Heni Pancaningtyas (Collective Action and Parliamentary Stream Manager – Program MAMPU)

Perwakilan Kedutaan Australia Kunjungi Kelompok Konstituen di Kota Ambon

Pada akhir April 2016 yang lalu, perwakilan Kedutaan Australia untuk Indonesia, Bradley Armstrong, berkunjung ke Kelompok Konstituen (KK) Huele Desa Latta, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku dan 5 KK lainnya; Negeri Batu Merah, Negeri Leahari, Desa Galala, Desa Wayame dan Kelurahan Tihu.

Para anggota KK tersebut tengah mengikuti pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Kantor Latupatti Negeri Passo-Ambon. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Arika Mahina, salah satu sub-mitra BaKTI yang didukung oleh Program MAMPU.

Dilaporkan oleh: Damaris Tnunay (Partner Engagement Officer – Program MAMPU)

Penyampaian Aspirasi Warga Waihaong Ambon Lewat Reses Partisipatif

Arika Mahina, mitra BaKTI yang didukung oleh Program MAMPU, melakukan FGD model Reses Partisipatif Ā di Kelurahan Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku. Kegiatan ini diikuti oleh Kelompok Konstituen (KK) Paparisa dan dihadiri oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Maluku, Bapak Rovik Akbar.

Usulan KK untuk perbaikan sanitasi lingkungan seperti saluran got, mendapat respon yang cepat dari Ketua Komisi III tersebut. Bapak Rovik memasukkan aspirasi ini dalam pembahasan anggaran 2016.

Sebagai realisasi usulan, Tim dari Arika Mahina bersama Ketua Komisi III dan konsultan, melakukan survey dan pengukuran lokasi di Kelurahan Waihaong untuk pembangunan sanitasi tersebut.