Cerita Perubahan

Belajar Praktik Cerdas dari Perempuan Miskin NTT dalam Atasi Masalah Desa

16 Juli 2018
Penulis: admin

Pada tanggal 12 Agustus 2015, mitra Hibah Inovasi MAMPU, Consortium of Global Concern and KOPEL (CGCK) berbagi pengetahuan mereka di acara MAMPU Brown Bag Lunch, acara bulanan di kantor MAMPU yang khusus dibuat untuk berbagi pengetahuan yang berharga dari mitra MAMPU kepada publik.

CKCG selama tujuh bulan terakhir telah belajar dan mendokumentasikan praktik-pratik cerdas dari perempuan-perempuan miskin di Alor, Ende dan Manggarai Timur yang berinovasi untuk mengatasi masalah-masalah lokal mereka sendiri. Selain itu, CGCK juga bekerja dengan pemerintah daerah di Alor, Ende, dan Manggarai Timur untuk mendukung implementasi praktik-pratik cerdas tersebut sehingga desa mereka ramah bagi perempuan. Pemerintah ketiga daerah itu pun turut hadir dalam acara ini.

Salah satu contoh praktik cerdas, datang dari dari Maria Aran, seorang wanita dari Alor yang berprofesi sebagai dukun melahirkan. Pada tahun 1982, Maria mendorong pemerintah desanya untuk membangun Posyandu di desanya melihat tidak adanya pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui. Dia pun mendorong adanya kerjasama antara bidan dan dukun melahirkan untuk memastikan kesehatan perempuan dan anak-anak di desa mereka. Hingga kini kerjasama tersebut terus terjalin dengan baik, kesehatan ibu dan anak di desa tersebut terjaga.

Contoh lain berasal dari Lenny Marlina dari Ende. Di tahun 2003, Lenny prihatin melihat kondisi bayi-bayi di desanya yang menderita gizi buruk. Klinik kesehatan bayi tidak memberikan solusi untuk membantu kondisi ini. Dia kemudian mulai kebun sayur yang dia pikir mungkin menjadi solusi baik untuk masalah kekurangan gizi. Duduk sebagai ketua PKK, Marlina pun kemudian meminta perempuan di desanya untuk memulai kebun sayur di rumah mereka. Ternyata ide tersebut bagus, anak-anak di desanya menjadi sehat dan aktivitas kebun sayur mendatangkan pendapatan rumah tangga tambahan bagi perempuan dan keluarganya.

Catatan positif lain dalam Brown Bag Lunch bahwa Pemerintah Daerah Alor yang hadir dalam acara ini, menyatakan bahwa Desa Ramah Perempuan adalah program prioritas bagi mereka di tahun 2016. Hal ini memperlihatkan tingginya penghargaan pemerintah daerah terhadap pembelajaran praktik-praktik cerdas dari perempuan-perempuan ini.

Setelah sesi Brown Bag Lunch, pemerintah daerah dan CGCK melaksanakan lokakarya tertutup dengan MAMPU. Selama empat jam, tim membedah contoh praktik cerdas untuk mengidentifikasi elemen-elemen umum yang muncul. Selain itu tim merancang beberapa cara untuk mengkomunikasikan praktik cerdas yang sekaligus dapat memberi ruang pada perempuan lain untuk memperlihatkan praktik cerdas mereka yang mereka miliki.

CGCK masih memiliki 5 bulan untuk bekerja untuk Hibah Inovasi MAMPU.

Nantikan cerita-cerita selanjutnya!