Foto

PhotoVoice: Kacang Tanah

27 Juli 2016
Penulis: admin

“Pada dasarnya kehidupan kami di desa Dulitukan adalah petani, atau bercocok tanam. Salah satu yang kami tanam adalah kacang tanah.  Karena curah hujannya tidak menentu, hasil ini tidak memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga. Dengan keterbatasan ekonomi ini, terpaksa harus menjadi buruh migran karena pulang akan merubah nasib hidup.”

Fotografer:

Martina Lipat, akrab disapa Mama Lipat, memiliki pengalaman merantau pada tahun 1988 sebagai PRT di Malaysia. Setelah 10 tahun merantau, tahun 1998 Mama Lipat memutuskan untuk pulang dan melanjutkan kehidupan di Desa Dulitukan, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, bersama suaminya Simon Semadu. Memiliki 1 putri dan 2 putra tidak menghalangi ibu kelahiran 4 Februari 1969 ini untuk terlibat dalam berbagai kegiatan di desa, termasuk menjadi ibu PKK, kader posyandu, dan aktif dalam keanggotaan komunitas buruh migran Sonata di desanya.

PhotoVoice: Suara Perempuan dalam Foto

Foto ini adalah satu dari 48 foto hasil jepretan 21 ibu-ibu mantan buruh migran, anggota keluarga buruh migran dan pemerhati buruh migran yang tinggal di enam desa di NTB dan NTT.  Cerita foto dan profil fotografer dapat dibaca dalam foto yang ditampilkan.

Melalui foto, mereka menyuarakan keprihatinan, kebutuhan dan menceritakan keberhasilan sebagai buruh migran.  Mereka juga menggunakan foto-foto ini untuk merekam perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka, kehidupan masyarakat di sekitar mereka serta menyampaikan tantangan-tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Foto-foto mereka pernah dipamerkan dalam dua acara nasional yaitu Konferensi Nasional Perempuan Inspirasi Perubahan (Mei 2015, di Jakarta) dan Jambore Buruh Migran (November 2015, di Jember).  Cerita tentang mereka ditulis oleh wartawan Kompas, Meidiana, dan dipublikasikan dalam Kompas Minggu (edisi cetak), tanggal 13 Desember 2015.

MAMPU bekerjasama dengan Migrant CARE, dan mitra lokal PPK (Perkumpulan Panca Karsa) di Lombok dan Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) di Lembata, melakukan pelatihan kepada ibu-ibu ini pada bulan Maret 2015 dan dilanjutkan bulan Desember 2015.  Pelatihan diberikan oleh PhotoVoice, konsultan dari London, Inggris.