Foto

PhotoVoice: Mahalnya Kebebasan

22 Juni 2016
Penulis: admin

“Banyak buruh migran tidak mendapatkan kebebasan, antara lain kebebasan untuk berkomunikasi, memegang paspor sendiri, waktu untuk berlibur dan lain-lain. Mereka hanya mendapatkan kebebasan setelah habis masa kontrak kerjanya. Ibarat burung yang hidup dalam sangkar yang ingin hidup di alam bebas.”

Fotografer:

Sofiani (23 tahun), sering dipanggil Opi, adalah anak dari buruh migran yang sudah berkali-kali bekerja ke luar negeri. Sejak lahir, Opi sudah terbiasa hanya ditemani oleh ayahnya selama 1 bulan dalam setahun. Saat ini, ia menjadi tenaga pengajar honorer di sekolah dasar dan terlibat aktif di pemberdayaan buruh migran di desa Gerunung, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah.

PhotoVoice: Suara Perempuan dalam Foto

Foto ini adalah satu dari 48 foto hasil jepretan 21 ibu-ibu mantan buruh migran, anggota keluarga buruh migran dan pemerhati buruh migran yang tinggal di enam desa di NTB dan NTT.  Cerita foto dan profil fotografer dapat dibaca dalam foto yang ditampilkan.

Melalui foto, mereka menyuarakan keprihatinan, kebutuhan dan menceritakan keberhasilan sebagai buruh migran.  Mereka juga menggunakan foto-foto ini untuk merekam perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka, kehidupan masyarakat di sekitar mereka serta menyampaikan tantangan-tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Foto-foto mereka pernah dipamerkan dalam dua acara nasional yaitu Konferensi Nasional Perempuan Inspirasi Perubahan (Mei 2015, di Jakarta) dan Jambore Buruh Migran (November 2015, di Jember).  Cerita tentang mereka ditulis oleh wartawan Kompas, Meidiana, dan dipublikasikan dalam Kompas Minggu (edisi cetak), tanggal 13 Desember 2015.

MAMPU bekerjasama dengan Migrant CARE, dan mitra lokal PPK (Perkumpulan Panca Karsa) di Lombok dan Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) di Lembata, melakukan pelatihan kepada ibu-ibu ini pada bulan Maret 2015 dan dilanjutkan bulan Desember 2015.  Pelatihan diberikan oleh PhotoVoice, konsultan dari London, Inggris.