Foto

PhotoVoice: Membuat Perubahan

21 Juli 2016
Penulis: admin

“Untuk membangun rumah yang darurat saja kami tidak mampu, maka sebelum jadi buruh migran rumah yang saya bangun adalah beratapkan alang-alang dan berdindingkan keneka* dan dibangun di atas tanah tanpa pondasi. Setelah itu saya harus merantau dengan tujuan untuk membangun rumah.  Namun karena kebutuhan lebih pada pendidikan anak, maka niat untuk membangun rumah gagal. Maka di dalam keluarga kami sepakat agar suami merantau supaya apa yang direncanakan ini yaitu pendidikan anak dan membangun rumah bisa tercapai. Dan setelah suami merantau, niat untuk membangun rumah, sekarang terwujud.“

*bambu

Fotografer:

Jangan dikira bahwa berpendidikan SD tidak dapat memberikan kontribusi yang bernilai bagi orang lain. Buktinya Kresensiana Teri, disapa Sensi, adalah kader kelompok buruh migran desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT yang memiliki peran sebagai organizer. Mantan buruh migran (2011-2012) dengan pekerjaan sebagai PRT ini merasa bangga dengan keterampilan barunya, yaitu fotografi. Keterampilan ini meningkatkan kemampuannya sebagai kader.

PhotoVoice: Suara Perempuan dalam Foto

Foto ini adalah satu dari 48 foto hasil jepretan 21 ibu-ibu mantan buruh migran, anggota keluarga buruh migran dan pemerhati buruh migran yang tinggal di enam desa di NTB dan NTT.  Cerita foto dan profil fotografer dapat dibaca dalam foto yang ditampilkan.

Melalui foto, mereka menyuarakan keprihatinan, kebutuhan dan menceritakan keberhasilan sebagai buruh migran.  Mereka juga menggunakan foto-foto ini untuk merekam perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka, kehidupan masyarakat di sekitar mereka serta menyampaikan tantangan-tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Foto-foto mereka pernah dipamerkan dalam dua acara nasional yaitu Konferensi Nasional Perempuan Inspirasi Perubahan (Mei 2015, di Jakarta) dan Jambore Buruh Migran (November 2015, di Jember).  Cerita tentang mereka ditulis oleh wartawan Kompas, Meidiana, dan dipublikasikan dalam Kompas Minggu (edisi cetak), tanggal 13 Desember 2015.

MAMPU bekerjasama dengan Migrant CARE, dan mitra lokal PPK (Perkumpulan Panca Karsa) di Lombok dan Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) di Lembata, melakukan pelatihan kepada ibu-ibu ini pada bulan Maret 2015 dan dilanjutkan bulan Desember 2015.  Pelatihan diberikan oleh PhotoVoice, konsultan dari London, Inggris.