Quickbook Training untuk Para Mitra MAMPU di Surabaya

Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan para mitra dalam membuat laporan keuangan, MAMPU mengadakan quicbook training di Surabaya pada 16 – 18 Mei 2017.

Pelatihan ini diikuti oleh 18 orang perwakilan dari 10 mitra, seperti: Forum Pengada Layanan (FPL), TURC, Yasanti, MWPRI, Bitra, Swara Parangpuan, SAPA Institute, KJHAM, LBH APIK Aceh, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) dan Walang Perempuan.

YSKK Ikuti Pelatihan Cerita Perubahan Bermakna untuk Mitra Inovasi MAMPU di Kupang, NTT

Pada 26 – 28 September 2016, Program MAMPU mengadakan Pelatihan Teknik Penulisan Cerita Perubahan Bermakna atau Most Significant Change (MSC) untuk Mitra Inovasi MAMPU, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) di Kupang, Nusa Tenggara Timur. MSC adalah suatu metode pengumpulan dan analisis cerita tentang perubahan-perubahan yang terjadi terutama di tingkat penerima manfaat.

Pelatihan ini diikuti oleh para staf YSKK dan perwakilan dari 8 kelompok dampingan Tenunkoe. Mereka mendapatkan pelatihan teoritis dan praktik terkait MSC dari staf MAMPU.

Untuk praktik lapangan MSC, peserta diajak berkunjung ke Desa Oesao dan Desa Teunbaun untuk berlatih wawancara dan mengumpulkan bahan untuk cerita dari para penerima manfaat.

Mama Yudith, anggota Kelompok Jahit di Desa Oesao menyampaikan testimoninya.

“Dulu saya tidak bisa jahit rapi, tidak tahu pola. Namun sejak ikut program YSKK saya lebih punya ilmunya. Jadi sekarang anak-anak pun saya bagi ilmunya. Anak-anak jadi tahu sekarang, agar nanti bisa bantu saya,” paparnya.

Perubahan juga dirasakan oleh Mama Jublina Saduk, Ketua Kelompok Desa Oesao yang diwawancarai oleh Ibu Susi dari YSKK.

“Semenjak ikut Gerakan Tenunkoe, saya dan mama-mama merasa adanya perubahan sikap suami yang sekarang mau mengambil peran di pekerjaan rumah tangga,” ungkapnya.

Dilaporkan oleh: Dyana Savina Hutadjulu (Innovation Officer – Program MAMPU)

Berbagi Keterampilan Menjahit Bersama Yayasan Satu Karsa Karya di Kupang, NTT

“Dulu saya tidak bisa jahit yang rapih, tidak tahu apa itu pola. Sejak ikut program YSKK (Yayasan Satu Karsa Karya) saya lebih punya ilmunya,” ujar Yudith, salah satu anggota kelompok penjahit binaan YSKK yang berada di Desa Oesao, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Yudith bertekad untuk membagi ilmunya pada anak-anaknya.  “Anak-anak saya jadi tahu sekarang, agar nanti bisa bantu saya menjahit,” ujarnya menutup wawancara oleh Yuliana seorang anggota kelompok Tenun binaan YSKK dari Desa Teunbaun, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Yuliana sendiri sedang mengikuti pelatihan Most Significant Change dari MAMPU.

Yudith: Berbagi Keterampilan Menjahit

“Dulu saya tidak bisa jahit yang rapih, tidak tahu apa itu pola. Sejak ikut program YSKK (Yayasan Satu Karsa Karya) saya lebih punya ilmunya. Jadi sekarang anak-anak saya pun saya bagi ilmunya. Anak-anak saya jadi tahu sekarang, agar nanti bisa bantu saya menjahit.”

– Yudith, salah satu anggota kelompok penjahit binaan YSKK yang berada di Desa Oesao, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto memperlihatkan Yudith yang sedang diwawancara oleh Yuliana seorang anggota kelompok Tenun binaan YSKK dari Desa Teunbaun, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Yuliana sedang mengikuti pelatihan Most Significant Change dari MAMPU.

YSKK Tenunkoe Adakan Pelatihan Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga di Kupang

Pada 25 – 27 Juli 2016, Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) Tenunkoe, yang merupakan salah satu Mitra Hibah Inovasi MAMPU, mengadakan pelatihan Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga bagi kelompok dampingannya. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Amaris, Kota Kupang ini, dihadiri oleh perwakilan YSKK, kelompok penenun perempuan, perwakilan Deperindag, dan Program MAMPU.

Dalam kesempatan tersebut, Bapak Anis, Kepala Bidang Perindustrian Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kupang membuka pelatihan yang ditujukan bagi para penenun perempuan. Bapak Anis telah mendukung YSKK dan menyatakan akan terus mendukung Tenunkoe melalui Deperindag, seperti: pendirian Kampung Tenun, Sekolah Tenun dan wisata Tenun.

Selain itu, Ketua Koperasi Tenunkoe, turut berbagi tentang bagaimana pengelolaan ekonomi rumah tangga dengan manajemen finansial keluarga yang baik untuk mencapai cita-cita keluarganya.

Sebagai rangkaian kegiatan, perwakilan Program MAMPU turut melakukan kunjungan ke kampung tenun di Desa Nunsaen, Kecamatan Fatuleu Tengah, Kupang. Desa ini merupakan desa baru dampingan YSKK, yang direkomendasikan oleh Deperindag Kab. Kupang. Rencananya, selain untuk berjualan tenun, kampung tenun ini akan diupayakan untuk menjadi pusat wisata tenun yang memberi kesempatan terbuka bagi masyarakat umum untuk belajar menenun.

Kunjungan juga dilakukan ke Kelompok Penenun Desa Sillu. Dalam kunjungan ini, Kepada desa dan Sekretaris desanya mengutarakan akan memasukkan anggaran untuk kelompok tenun Sillu di APBDes untuk keberlanjutan kegiatan ekonomi para perempuan penenun.

Dilaporkan oleh: Dyana Savina Hutadjulu (Innovation Officer – Program MAMPU)

Tenun Jam: Bekerjasama untuk Penenun Kupang

Gerakan Tenunkoe dari Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), salah satu Mitra Hibah Inovasi MAMPU, melaksanakan “Tenun Jam” pertama di dunia Tenun. Tenun Jam adalah kegiatan untuk merancang suatu produk baru dengan mengundang orang-orang muda yang antusias dari Jakarta membentuk tim dan berpikir (“jam”) bersama-sama untuk menciptakan produk baru yang dapat dihasilkan penenun perempuan di Kupang.

MAMPU berhasil mengajak Chitra Subiyakto (desainer di belakang Sejauh Mata Memandang), Patricia Rivai (stylist dari Nylon) dan Nike Prima (salah satu pendiri LivingLoving) sebagai panelis yang memberikan umpan balik untuk membuat prototipe produk. YSKK akan membawa kembali prototipe untuk kelompok tenun di Kupang dan mereka akan memilih mana yang mereka ingin produksi lebih lanjut. Anda bisa mendapatkan nuansa hari pelaksanaan “Tenun Jam” dari https://storify.com/mangelina/tenunjam-design-a-thon atau dengan mencari #TenunJam di Twitter dan Instagram.